Dalam merancang rumah tinggal kita punya kecenderungan hanya berfokus kepada tampilan fisik. Pokoknya, kita ingin rumah nan menarik, indah, atau secara estetika baik. Namun apa yang terjadi ketika rumah itu ditempati?
Ternyata rumah tidak nyaman dihuni karena terlalu panas. Tanpa bantuan AC, rumah tersebut tidak layak huni. Penghuni berkeringat sepanjang waktudan sulit melakukan aktifitas sehari-hari. Bahkan tidak jarang kita memerlukan AC dengan kapasitas mesin yang besar. Konsekuensinya, biaya listrik tinggi atau dengan kata lain “tidak hemat energi”.
Lantas apa yang harus dilakukan agar rumah indah tetapi tidak panas dan hemat energi? Langkah-langkah dibawah ini memberikan arahan secara garis besar agar panas dirumah berkurang secara alamiah tanpa AC. Dayanya dapat diminimalkan.
#1. Prinsip utama menurunkan suhu panas di dalam rumah adalah mengurangi head gain (perolehan panas) radiasi yang jatuh mengenai bangunan rumah. Pengurangan radiasi matahari dapat melalui “pembayangan” bangunan lain atau pohon besar di sekitarnya. Dari hasil penelitian penulis suhu nyaman di jakarta dicapai antara 24,50 hingga 28,50Celcius, dengan kelembapan dibawah 70% dan aliran udara diatas 0,2 m/detik.
#2. Usahkan agar ruang dibawah atap – antara penutup atap dan langit-langit – diberi ventilasi semaksimal mungkin, hal ini dimaksud agar udara panas yang ada di bawah penutup atap dapat dialirkan keluar. Jadi panas tidak merambah ke langit-langit melalui proses konduksi.
#3. Jika rumah tidak menggunakan AC, usahakan agar terjadi aliran udara yang terus menerus di dalam rumah, terutama bagi ruang-ruang yang dirasa panas. Cara ini disebut ventilasi silang. Dari sisi akustik hal ini memang kurang menguntungkan, tapi merupakan pilihan. Hindari menutupseluruh lahan dengan bangunan. Hal ini menyebabkan tidak terciptanya aliran udara yang lancar. Ciptakan ruang-ruang terbuka di sekitar rmah kila lahan memungkinkan, agar ventilasi silang mudah berlangsung.
#4. Hindari penempatan ruang-ruang utama, seperti ruang tidur, ruang keluarga dan ruang tamu pada sisi barat, kecuali ada “pembayangan”. Dinding ruang dbagian barat akan mendapat radiasi matahari siang dan sore yang sangat tinggi. Hal ini menyebabkan ruang menjadi panas.
#5. Minimalkan penggunaan material keras (beton, aspal) untuk menutup permukaan halaman, taman, atau tempat parkir jika tak ada peneduh. Material keras yang terkena radiasi matahari langsung akan menaikkan suhu udara di sekitar rumah dan akhirnya membuat ruangan di dalam rumah rumah menjadi panas.
Mudah-mudahan langkah-langkah diatas dapat membantu mengatasi panas di rumah anda…
Untuk solusi-solusi lain bisa diliat DISINI
Ternyata rumah tidak nyaman dihuni karena terlalu panas. Tanpa bantuan AC, rumah tersebut tidak layak huni. Penghuni berkeringat sepanjang waktudan sulit melakukan aktifitas sehari-hari. Bahkan tidak jarang kita memerlukan AC dengan kapasitas mesin yang besar. Konsekuensinya, biaya listrik tinggi atau dengan kata lain “tidak hemat energi”.
Lantas apa yang harus dilakukan agar rumah indah tetapi tidak panas dan hemat energi? Langkah-langkah dibawah ini memberikan arahan secara garis besar agar panas dirumah berkurang secara alamiah tanpa AC. Dayanya dapat diminimalkan.
#1. Prinsip utama menurunkan suhu panas di dalam rumah adalah mengurangi head gain (perolehan panas) radiasi yang jatuh mengenai bangunan rumah. Pengurangan radiasi matahari dapat melalui “pembayangan” bangunan lain atau pohon besar di sekitarnya. Dari hasil penelitian penulis suhu nyaman di jakarta dicapai antara 24,50 hingga 28,50Celcius, dengan kelembapan dibawah 70% dan aliran udara diatas 0,2 m/detik.
#2. Usahkan agar ruang dibawah atap – antara penutup atap dan langit-langit – diberi ventilasi semaksimal mungkin, hal ini dimaksud agar udara panas yang ada di bawah penutup atap dapat dialirkan keluar. Jadi panas tidak merambah ke langit-langit melalui proses konduksi.
#3. Jika rumah tidak menggunakan AC, usahakan agar terjadi aliran udara yang terus menerus di dalam rumah, terutama bagi ruang-ruang yang dirasa panas. Cara ini disebut ventilasi silang. Dari sisi akustik hal ini memang kurang menguntungkan, tapi merupakan pilihan. Hindari menutupseluruh lahan dengan bangunan. Hal ini menyebabkan tidak terciptanya aliran udara yang lancar. Ciptakan ruang-ruang terbuka di sekitar rmah kila lahan memungkinkan, agar ventilasi silang mudah berlangsung.
#4. Hindari penempatan ruang-ruang utama, seperti ruang tidur, ruang keluarga dan ruang tamu pada sisi barat, kecuali ada “pembayangan”. Dinding ruang dbagian barat akan mendapat radiasi matahari siang dan sore yang sangat tinggi. Hal ini menyebabkan ruang menjadi panas.
#5. Minimalkan penggunaan material keras (beton, aspal) untuk menutup permukaan halaman, taman, atau tempat parkir jika tak ada peneduh. Material keras yang terkena radiasi matahari langsung akan menaikkan suhu udara di sekitar rumah dan akhirnya membuat ruangan di dalam rumah rumah menjadi panas.
Mudah-mudahan langkah-langkah diatas dapat membantu mengatasi panas di rumah anda…
Untuk solusi-solusi lain bisa diliat DISINI
No comments:
Post a Comment