Memiliki taman asri, resik, dan sukses membuat decak kagum pelirirknya, tentu menjadi dambaan setiap pemililk hunian. Tak jarang, muka taman dipoles sedemikian rupa dengan rancangan unik ditunjang dengan biaya sedikit, demi memuaskan hasrat si empunya. Namun sayang, ekspresi keindahan taman acapkali hanya dapat dinikmati 1-2 tahun awal saja, sisa waktu taman seolah tak lagi menarik. Apa sebabnya? Pemeliharaan kontinyu sebagai ujung tombak keberlangsungan taman kerap diabaikan. Padahal tanpa pemeliharan, taman berdesain terindah sekalipun bakal bak semak belukar semata.
Berikut 9 kiat jitu yang sebaiknya anda terapkan guna menjaga kemolekan taman. Meskipun membutuhkan waktu, dana, dan ketelatenan ekstra, tampilan memukau taman di setiap momen pasti menjadi imbalan tak ternilai.
Rencanakan Sejak Awal
Selain menyesuaikan rancangan taman dengan rumah induk, keinginan personal, dan dana tersedia, anda pun musti merencanakan anggaran biaya rutinnya kelak. Jangan lupakan kesanggupan meluangkan tenaga dan waktu. Anda menghendaki taman simpel dengan perawatan ekstensif dan semi intensif, maka gaya taman kering, minimalis, dan mediterania akan cocok. Umumnya, taman bergaya formal plus topiari atau taman bergaya natural disertai kolam ikan memerlukan perawatan intensif setiap bulannya.
Lakukan Persiapan Lahan Penanaman
Bersihkan lahan dari sampah, batu, dan puing sisa bangunan. Bila tanah termasuk subur dan kaya top soil, anda tinggal menggemburkannya. Namun jika tanah terlampau keras, tambahkan kompos dan pupuk kandang (perbandingan 1:1:1) agar tanah lebih porous dan kaya nutrisi. Pasang pelengkap utilitas taman seperti jaringan kabel lampu dan pipa drainase pada posisi tepat. Khusus taman atap, pastikan kekuatan dak dan lapisan konstruksinya. Persiapan lahan yang baik dapat meminimalisir kemungkinan taman perlu di replant atau dibongkar kembali.
Jangan Lupakan Jalur Sirkulasi
Selain menghindari taman becek atau rusak lantaran sering terinjak pengguna, jalur sirkulasi diperlukan juga untuk mempermudah aktivitas perawatan taman kelak, seperti pijakan kala menyiram atau memangkas dedaunan. Untuk taman di daerah bercurah hujan tinggi, gunakan pijakan yang kasar seperti batu kerikil, cetakan semen beralur, atau grassblock. Hindari pemakaian kayu yang mudah lapuk dan keramik yang licin saat hujan. Bila luas taman terbatas, stepping stone dapat berpola sederhana membentuk setengah lingkaran atau lurus. Pada taman berskala luas, jalur bisa dibuat berkelok-kelok agar pengguna menikmati keindahan seluruh taman.
Sesuaikan Jenis Tanaman Dengan Lingkungan
Tanaman akan tumbuh optimal bila lingkungan tumbuhnya tepat. Perhatikan intensitas cahaya, kebutuhan suhu, kelembapan serta syarat tumbuh lainnya. Untuk mempermudah perawatannya nanti, tata tanaman berkarakter mirip atau dalam satu rumpun. Misalnya saja philodendron, aglaonema, dieffenbachia, dan sirih gading ditata bergradasi tinggi dalam satu spot lantaran sama-sama penyuka naungan dan asupan air serta unsur hara tak jauh berbeda. Jika berada di dataran tinggi yang berhawa sejuk dan disinari sepanjang hari maka tanaman berbunga semisal amarilis, anyelir, garbera, dan thunbergia akan tampil maksimal. Bila memungkinkan, padupadankan tanaman yang tidak mudah merontokkan daun dan tidak punya musuh-hama dan penyakit yang sama.
Lakukan Perawatan Rutin
Aktivitas ini kerap dilakukan harian atau bulanan dan memerlukan ketelatenan dari si empunya. Perawatan meliputi penyiraman, pembersihan taman, pemangkasan, pemupukan, pendangiran, penyulaman, dan pencegahan hama penyakait dengan frekuensi pelaksanaan sesuai kebutuhan. Prinsipnya agar taman bisa sesuai desain awal dan sanitasi lingkungan terjaga, terutama kala peralihan musim. Info tambahan, sampah organik hasil rontokan daun dan pangkasan dapat anda dapat daur ulang sebagai bahan kompos alami.
Mempertahankan Daya Tarik Material Keras
Elemen keras pendukung keindahan taman meliputi pagar pengaman, dinding artistik, bangku, gazebo, pergola, patung dan rumah lampu taman. Meskipun lebih mahal, pilih bahan berkualitas dan mudah dirawat. Bila perlu, beri coating ekstra semisal anti rayap, anti lumut, atau anti karat agar awet dan tahan lama. Ragam aksesori fungisional ini biasanya dibersihkan setiap 1-2 kali setahun. Cara pembersihan tergantung bahan dasar yang digunakan.
Cek Aliran Drainase
Pengecekan dilakukan minimal sekali seminggu, khususnya pada musim penghujan. Tujuannya untuk menjaga kelancaran aliran air sehingga tak terjadi sumbatan akibat rontokan daun atau media tanam. Taman berdrainase jelek akan mudah tergenang air. Hal ini bisa mengakibatkan tanaman mudah terserang jamur dan cendawan penyebab busuk. Selain itu, hard material taman akan mudah ditumbuhi lumut dan cepat rusak. Biasanya, disekitar lubang drainase diberi ijuk dan batu kerikil sebagai filter alami. Alternatif lain, anda bisa membuat biopori di lahan lebih rendah sebagai lubang resapan air. Selain sarana pembuangan air berlebih, pengecekan dilakukan pula pada sprinkle dan pipa sambungan air untuk penyiraman.
Perawatan Intensif Pada Kolam
Perawatan ekstra mutlak dilakukan pada taman yang dilengkapi kolam hias atau ikan. Pembuangan daun sisa rontokan pada permukaan kolam dilakukan setiap hari. Sedangkan pembersihan kolam keseluruhan lazim dilakukan 1x per bulan. Selain menguras dinding kolam, filter dan aerator perlu juga dicek. Pencucian filter dilakukan bila tekanan telah menunjukan angka 1,5 kg/cm2. Air kolam hias biasanya diberi kaporit agar tampak jernih. Pemberian kaporit agar tampak jernih. Pemberian kaporit sesuai dosis anjuran dilakukan saat filter mati atau air tidak mengalir. Hindari jentik-jenti nyamuk dengan menabukan bubuk abate 1-2 bulan sekali pada kolam hias atau pot tanaman air. Sedangkan pada kolam ikan , jentik nyamuk menjadi pakan ikan.
Cegah Sikap Vandalisme
Kegiatan negatif ini merupakan pengrusakan secara sengaja atau tidak terhadap sesuatu yang indah, dihormati, dan patut dipelihara. Umumnya, vandalisme di taman berupa membuang sampah sembarangan, keisengan menguliti kulit pohon dan mencabut tanaman. Sikap ini berkaitan dengan moralitas seseorang dan sikap menghargai lingkungan. Selain perubahan dari dalam sendiri, sikap vandalisme dapat dicegah dengan melengkapi fasilitas taman semisal penyediaan tempat sampah dan lampu penerangan.
No comments:
Post a Comment